REM ABS
(ANTI LOCK BRAKING SISTEM)
SEPEDA MOTOR
A. Pengertian
Kesalahan persepsi pada fungsi rem menyebabkan rendahnya pemahaman konsumen pada manfaat rem ABS (Anti-lock Braking system). Sampai detik ini, banyak diantara pengemudi yang memahami rem sebagai penghenti laju kendaraan. Padahal, fungsi rem hanyalah untuk mengurangi laju putaran roda. Cobalah anda bayangkan, mengapa mobil yang berlari kencang masih meluncur saat rem sudah diinjak sedemikian dalamnya. Apalagi dilakukan dalam kondisi lintasan basah atau berpasir.
Penyebab masih meluncurnya mobil setelah di rem bukan karena roda yang masih berputar, tapi diakibatkan oleh gaya sentrifugal. Semakin kencangnya pengereman mobil maka semakin besar potensi gaya sentrifugal yang diterimanya ketika dilakukan pengereman mendadak. Pada mobil tanpa fitur ABS gaya sentrifugal yang besar bahkan mampu mnyeret ban yang terkunci oleh rem. Efek dari gaya sentrifugal memang hanya melempar mobil lurus ke depan. Namun bisa dibayangkan, bagaimana bila ketika gaya sentrifugal diterima mobil posisi roda depan sedang dalam keadaan miring. Ya, mobil akan meluncur tak terkendali, bahkan paling fatal mengakibatkan mobil terbalik. Untuk mengurangi gaya sentrifugal itulah maka tercipta rem ABS.
Sistem rem anti terkunci atau anti-lock braking sistem (ABS) merupakan sistem pengereman pada mobil ataupun motor agar tidak terjadi penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak/keras. ABS akan bekerja menggunakan sensor saat roda mengunci setelah terjadinya pengereman mendadak. Saat sensor membaca ada roda yang mengunci, sensor akan member perintah kepada piston rem untuk mengendur dan mengencang kembali saat roda berputar. Proses ini berlangsung sangat cepat, mencapai 15 kali setiap detik.
B. Aplikasi Rem ABS
Rem ABS pada motor
Tidak semua kendaraan bermotor menggunakan rem dengan fitur ABS. Namun, disini yang akan dibahas adalah motor dengan menggunakan fitur rem ABS, salah satunya adalah Honda CBR 250R. CBR 250R ini menggunakan sistem Combined ABS. Berikut adalah penjelasan sistem rem Combined ABS yang terdapat pada Honda CBR 250R.
Gambar sitem rem ABS CBR 250R
a. Fungsi komponen utama rem ABS pada CBR 250R
Secara umum fungsi dari masing- masing komponen sama dengan sistem ABS yang terdapat pada mobil. Mungkin perbedaannya hanya pada posisi penempatan dan kekuatan dari rem itu sendiri. Berikut beberapa komponen utamanya adalah :
· ABS Modulator
Berfungsi untuk mengendalikan tekanan hidrolik pada caliper berdasarkan informasi keadaan ban (mengunci atau tidak) yang dibaca berdasarkan via sensor kecepatan (speed sensor) yang berbentuk grid.
· PCV
Berfungsi untuk meneruskan tekanan dari modulator menuju ke caliper dengan bantuan delay valve.
· Delay valve
Berfungsi untuk membantu PCV untuk m,enruskan tekanan minyak rem ke caliper.
· Reservoir tank/ master rem
Berfungsi untuk menampung minyak rem.
b. Cara kerja rem ABS pada CBR 250R
Berikut adalah cara kerja ABS pada Honda CBR 250R :
Ø Jika roda belakang mengunci :
· Saat pedal rem belakang ditekan pelan, maka minyak rem akan masuk ke ABS Modulator yang akan diteruskan ke caliper melalui sebuah Pressure Control Valve (PCV) dan Delay Valve. PCV adalah sebuah katup yang bukaanya dapat dikendalikan sedangkan delay valve adalah sebuah katup yang akan terbuka bila tekanan sudah mencapai nilai tertentu. Jika kita menekan pedal rem belakang lebih keras lagi, tekanan minyak rem yang menuju delay valve akan mencapai nilai tertentu yang menyebabkan sistem interlock pada DV terbuka dan minyak rem tersalurkan ke satu piston pada caliper rem depan. Rem depan baru akan berfungsi setelah tekanan rem belakang mencapai tekanan tertentu.
Gambar kerja ABS saat front brake aktif
· Sesaat sebelum rem belakang terdeteksi akan mengunci (ngelock) maka sensor kecepatan akan mengirimkan sinyal peringatan ke ECU yang juga merupakan Otak dari sistem Injeksi.
Gambar saat ECCU menerima sinyal dari sensor speed
· Lalu ECU akan memerintahkan katub selenoid yang mengalirkan minyak rem ke kaliper belakang di tutup dan membuka katub selenoid yang akan mengalirkan minyak rem sisa dari kaliper belakang ke semacam master rem (reservoir Tank) sehingga tekanan kaliper belakang akan berkurang, dan roda belakang tidak jadi mengunci (nge lock).
· Ketika ECU menilai bahwa kondisi roda belakang sudah mendekati aman dari penguncian berdasarkan info dari speed sensor maka ECU akan memerintahkan katub selenoid yang mengalirkan minyak rem ke kaliper belakang untuk membuka kembali dan menutup aliran minyak rem dari kaliper belakang ke Master Rem (reservoar Tank) seraya memerintahkan juga sebuah pompa untuk mengalirkan minyak rem dari Reservoar tank ke kaliper belakang kembali.
Ø Jika roda depan mengunci :
· Bila ECU mendeteksi bahwa roda depan mau mengunci (ngelock) maka ECU akan memerintahkan katub selenoid yang mengalirkan minyak rem ke DUA piston kaliper depan di tutup dan membuka katub selenoid yang akan mengalirkan minyak rem sisa dari kaliper depan ke semacam master rem (reservoir Tank) sehingga tekanan kaliper belakang akan berkurang, dan roda belakang tidak jadi mengunci (nge lock).
Gambar saat roda depan mulai mengunci
· Ketika ECU menilai bahwa kondisi roda depan sudah mendekati aman dari penguncian berdasarkan info dari speed sensor maka ECU akan memerintahkan katub selenoid yang mengalirkan minyak rem ke caliper depan untuk membuka kembali dan menutup aliran minyak rem dari kaliper depan ke Master Rem (reservoar Tank) seraya memerintahkan juga sebuah pompa untuk mengalirkan minyak rem dari Reservoar tank ke kaliper depan kembali.
C. Kelebihan dan Kelemahan ABS
Sistem pengereman umumnya memiliki suatu kelebihan dan kelemahan, berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan dari rem ABS :
1. Kelebihan :
· Rem ini berfungsi agar saat pengereman tidak terjadi penguncian pada roda sehingga kemungkinan terjadinya slip sangat kecil.
· Kendaraan tetap bisa terkendali walaupun terjadi pengereman mendadak.
· Meminimalkan gaya sentrifugal yang diterima kendaraan. Gaya sentrifugal merupakan gaya yang akan melempar kendaraan lurus kedepan, bayangkan jika saat kendaraan berbelok dan kemudian mengerem nah disinalah rem ABS dapat diunggulkan.
2. Kelemahan :
· Jika sensor tidak bekerja maka roda akan tetap mengunci dan tidak dapat mengendor ataupun mngencang kembali, dan memungkinkan roda akan slip.
· Memerlukan jarak pengereman yang lebih panjang.
· Terlalu seringnya mengocok pedal akan berpengaruh pada kemampuan ABS.
· ABS tidak membantu pengereman lebih cepat namun hanya membantu kendaraan dapat dikendalikan dalam keadan darurat.
1. Analisis Kerja Rem ABS
Dalam analisis kerja ini saya menggunakan data perbandingan antara rem ABS dan non ABS yang saya peroleh dari bebrapa sumber. Saya menggunakan data ini karena saya sendiri belum pernah mencoba rem ABS tersebut, maka data yang saya gunakan dalam analisis ini adalah data dari sumber-sumber yang ada. Berikut adalah data yang saya peroleh :
a. Rem ABS
Sistem rem ABS ini
Kecepatan 50 km/jam di jalan kering, jarak pengereman hingga berhenti total yang dibutuhkan Vios adalah 9,6 meter dengan waktu 1,36 detik. Sementara jarak pengereman dari kecepatan 80 km/jam memerlukan 26,7 meter dalam 2,18 detik.
Pada pengereman di jalan basah, Vios membutuhkan jarak 10,5 meter dengan 1,73 detik untuk berhenti total dari kecepatan 50 km/jam. Ini berarti lebih jauh 0,9 meter dari kondisi kering.
Dengan kecepatan lebih tinggi yaitu 80 km/jam, Small Sedan ini membutuhkan jarak 28,48 meter dan waktu 2,44 detik, atau berselisih 1,78 meter dari kondisi kering. Hasil lainnya, sistem ABS membuat mobil tidak terindikasi membuang atau melintir baik di lintasan basah maupun kering.
b. Rem non ABS
Pengereman mendadak pada mobil yang tidak menggunakan ABS lebih membutuhkan pengendalian dari pengemudi ketimbang rem ber-ABS. Dengan cara pengereman yang sama, baik pada kondisi kering maupun basah, kami mengerem kuat sambil menjaga agar roda tidak mengunci. Metode pengereman ini disebut threshold.
Hasil tes kami di lintasan kering menunjukkan jarak pengereman terbaik Yaris yang kami dapatkan dari kecepatan 50 km/jam adalah 13,4 meter dengan waktu 1,49 detik. Sedangkan untuk berhenti dari kecepatan 80 km/jam, jarak yang dibutuhkan adalah 28,9 m dalam 2,33 detik.
Sementara pengereman pada kecepatan 50 km/jam di lintasan basah, Yaris masih bisa menjaga posisi badan lurus. Jarak pengereman terbaiknya adalah 14,4 meter dalam 1,96 detik atau lebih jauh 1 meter dari pengereman di jalan kering. Namun ketika kecepatan kami tingkatkan menjadi 80 km/jam, jarak pengereman terbaik Yaris mencapai 31,3 meter dalam 2,64 detik atau lebih jauh 2,4 meter.
Sebagai data pembanding, kami juga melakukan pengereman dari kecepatan 80 km/jam hingga ban mengunci. Ternyata selain gerakan bodi Yaris membuang ke arah kanan, jarak pengeremannya juga lebih jauh 8,8 meter dengan 40,1 meter.
Tips penggunaan ABS
Bagi para pemilik kendaraan yang dilengkapi dengan rem yang menggunakan ABS (Anti-lock Braking System) selayaknya menguji kinerja rem tersebut. ABS selama ini dianggap sebagai system rem tercanggih dan teraman. Akan tetapi belakangan ini muncul keraguan, karena berdasarkan hasil survey penelitian mobil ber-ABS, mempunyai kemungkinan mengalami kecelakaan fatal 65% ketimbang mobil dengan rem biasa. Untuk lebih aman ada beberapa tips pemakaian ABS :
- Pada situasi pengereman darurat, tekan pedal rem sedalam mungkin dan jangan pernah dikendurkan. Pedal semakin bergetar semakin baik.
- Bantu pengereman dengan mengendurkan gigi persneling secara bertahap. Contoh dari 4 ke 3 lalu ke 2, karena penurunan drastis berakibat over-rev jika rpm masih tinggi.
- Jangan mengocok pedal karena mengurangi kemampuan ABS.
- Tetap jaga jarak aman dengan kendaraan di depan, karena ABS pada dasarnya tidak membantu mengerem lebih cepat. ABS hanya membantu mobil bisa dikendalikan saat darurat.
- Pada kondisi darurat, arahkan mobil ke sisi jalan yang tak dipakai mobil lain untuk mendahului dengan gerakan mantap.
- Setir tidak perlu terlalu banyak diputar. Hal ini bisa mengakibatkan selip. Pengendalian yang mantap lebih menjamin keselamatan karena rem ABS dirancang antiselip.
- Jangan percaya diri berlebihan dengan memacu mobil berkecepatan tinggi atau tidak menjaga jarak aman mengemudi. Tetaplah mengemudi dengan sikap yang wajar demi keselamatan diri sendiri dan penumpang di mobil anda